Argomulyo, sebuah kalurahan di Kecamatan Cangkringan, Sleman, memiliki makna nama yang mendalam: Argo (gunung) dan Mulyo (mulia/makmur). Kalurahan ini terletak di wilayah rawan bencana, terdampak langsung oleh erupsi Gunung Merapi, namun berhasil bangkit menjadi Desa Mandiri Budaya (DMB) sejak tahun 2020. Argomulyo menawarkan perpaduan unik antara ketenangan alam pegunungan, situs budaya, dan geo-tourism yang inspiratif.
Desa Mandiri Budaya: Kekayaan Adat dan Kesenian
Argomulyo memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, menjadi pilar utama penetapannya sebagai DMB.
- Upacara Adat: Desa ini aktif melestarikan berbagai ritual, termasuk Merti Dusun, Tedhak Siten (upacara turun tanah bagi bayi), Nyadran, dan Wiwit Tandur/Pari (syukuran panen).
- Seni Pertunjukan: Kesenian tradisional seperti Karawitan (Mudho Raras, Ngesti Raras), Jatilan, dan Ketoprak masih hidup dan berkembang di padukuhan seperti Cawisan.
Geo-Cultural Tourism di Sabo Dam Kali Gendol
Sebagai wilayah yang terdampak erupsi, Argomulyo memanfaatkan infrastruktur mitigasi bencana menjadi destinasi wisata petualangan.
- Sabo Dam: Kawasan Sabo Dam Kali Gendol menawarkan pemandangan dasar sungai yang dipenuhi batu-batuan besar bekas aliran lahar.
- Wisata Petualangan: Area ini dimanfaatkan untuk wisata petualangan seperti menyusuri air kali dan memancing di kubangan air sungai. Saya merasa, ini adalah contoh nyata bagaimana Argomulyo mengubah trauma menjadi potensi.
Kinarigiri Villa dan The Harjo’s: Kuliner dan Honeymoon
Argomulyo menyediakan spot menginap dan bersantap yang eksklusif, jauh dari keramaian, cocok untuk retreat keluarga atau bulan madu.
- Kinarigiri Villa: Penginapan ini mengusung konsep tradisional Jawa yang kental, dengan pelayanan ramah dan suasana pedesaan yang sejuk, sering menjadi lokasi honeymoon.
- The Harjo’s Java Resto: Restoran ini menyajikan masakan tradisional Jawa yang cocok untuk event atau pertemuan, melengkapi kebutuhan kuliner di area tersebut.
Potensi Alam dan Kerajinan Lokal
Argomulyo, yang secara harfiah berarti ‘Gunung Mulia’, memiliki tanah yang subur di bagian utara dan perbukitan di selatan. Masyarakatnya sebagian besar adalah petani dan peternak. Kerajinan seperti pembuatan kentongan, sapu lidi, dan rajut juga menjadi sumber ekonomi rumahan.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengagendakan kunjungan ke Kawasan Sabo Dam untuk wisata geo-cultural yang berbeda. Nikmati ketenangan Argomulyo, dan jika beruntung, Anda dapat menyaksikan keramaian burung kuntul putih yang kembali ke sarang di sore hari. Argomulyo adalah desa yang makmur berkat ketangguhan dan warisan budayanya.