Minomartani, sebuah kalurahan di Kapenawon Ngaglik, Sleman, memiliki identitas ganda yang menarik: sebagai sentra industri rumahan dan kawasan yang kaya akan sejarah religi. Nama “Minomartani” konon berasal dari kata Mino (ikan) dan Martani (petani), mengindikasikan potensi budidaya ikan yang sejak dulu sudah ditekuni warganya. Minomartani terletak di jalur strategis dan menjadi area suburban yang padat.
Sentra Bakpia Mino: Oleh-oleh Khas Sleman Utara
Minomartani dikenal sebagai pusat produksi camilan khas Yogyakarta.
- Bakpia Mino: Sentra bakpia di kawasan Condongcatur, Sleman, ini terpusat di Minomartani, khususnya di Jalan Tengiri dan Jalan Mujair. Faktanya, Bakpia Mino memiliki reputasi rasa yang tak kalah lezat dari bakpia di kawasan Pathuk, menjadikannya pilihan oleh-oleh favorit.
- Industri Rumahan: Keberadaan banyak usaha bakpia rumahan menunjukkan geliat ekonomi kreatif masyarakat Minomartani.
Masjid Pathok Negara: Situs Budaya dan Religi
Minomartani menyimpan situs sejarah keagamaan yang penting.
- Masjid Pathok Negara Plosokuning: Masjid ini merupakan salah satu dari lima Masjid Pathok Negara peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Masjid Pathok Negara berfungsi sebagai pusat pendidikan, tempat upacara keagamaan, dan bagian dari sistem peradilan agama kerajaan. Keberadaannya di Plosokuning menegaskan peran Minomartani dalam sejarah Islam di Yogyakarta.
- Toleransi Beragama: Meskipun mayoritas penduduk muslim, Minomartani juga memiliki tempat ibadah umat lain (Gereja Kristen), menunjukkan tingginya toleransi antarumat beragama.
Budidaya Ikan: Sektor Ekonomi yang Mengakar
Potensi agraris di Minomartani sangat kuat, terutama di sektor perikanan.
- Petani Ikan: Sesuai namanya, Minomartani memang memiliki potensi budidaya ikan. Banyak warga yang berprofesi sebagai petani ikan karena kualitas airnya yang baik. Namun, kendala teknis dan efisiensi budidaya masih menjadi tantangan.
Kesenian dan Pengembangan Pendidikan Pesantren
Minomartani turut aktif dalam melestarikan budaya dan pendidikan agama.
- Pondok Pesantren Mursyidul Hadi: Pesantren yang didirikan sejak tahun 1940 ini menjadi lembaga panutan dan pusat pengembangan masyarakat.
- Kesenian: Kesenian Slawatan masih menjadi bagian dari kehidupan sosial budaya di Minomartani.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengunjungi Sentra Bakpia Mino untuk berburu oleh-oleh. Setelah itu, luangkan waktu untuk melihat arsitektur bersejarah Masjid Pathok Negara Plosokuning sebagai wujud apresiasi terhadap warisan budaya dan religi di Minomartani.