Selomartani, sebuah kalurahan di Kecamatan Kalasan, Sleman, memiliki peran yang sangat penting dalam arkeologi Jawa. Kalurahan ini terletak di dataran rendah yang subur, dekat dengan aliran sungai-sungai Merapi. Selomartani dikenal secara internasional karena merupakan lokasi penemuan Candi Kedulan, yang memiliki kisah sejarah yang unik dan menawan.
Candi Kedulan: Situs yang Lahir dari Bencana
Daya tarik utama Selomartani adalah Candi Kedulan. Situs ini ditemukan pada tahun 1993, terkubur di bawah material vulkanik Gunung Merapi.
- Keunikan: Mirip dengan Candi Sambisari, Candi Kedulan terkubur di kedalaman tertentu oleh lahar Merapi, menjadikannya ‘candi di bawah tanah’. Candi ini diperkirakan dibangun antara abad ke-8 hingga ke-9 Masehi.
- Nilai Arkeologis: Proses ekskavasi dan rekonstruksi Candi Kedulan memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak aktivitas Merapi terhadap peradaban Mataram Kuno.
Potensi Agraris di Tepi Sungai Kuning
Secara geografis, Selomartani berada di kawasan yang subur, berkat aliran sungai-sungai yang membawa material vulkanik.
- Pertanian: Wilayah ini didominasi oleh lahan persawahan. Faktanya, sektor pertanian di Selomartani sangat produktif, memberikan kontribusi signifikan sebagai lumbung pangan lokal.
- Bentang Alam: Selomartani dilalui oleh Sungai Kuning, yang menyediakan irigasi vital bagi pertanian setempat. Panorama sawah yang luas menciptakan suasana pedesaan yang menenangkan.
Kuliner Sederhana dan Ketenangan Desa
Meskipun Selomartani lebih dikenal karena situs sejarahnya, kawasan ini menawarkan spot kuliner yang cocok untuk bersantai setelah menjelajahi candi.
- Warung Lokal: Warung makan di sekitar Selomartani umumnya menyajikan menu sederhana ala rumahan. Saya merasa, menikmati hidangan di tengah ketenangan desa ini adalah pengalaman yang semlidut dan menyegarkan.
Jejak Sejarah Penggabungan Kalurahan
Seperti kalurahan lain di Sleman, Selomartani terbentuk melalui penggabungan beberapa kelurahan lama berdasarkan Maklumat Pemerintah DIY tahun 1946/1948. Proses ini menjadi bagian dari penataan ulang wilayah administrasi di era awal kemerdekaan.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengunjungi Candi Kedulan untuk melihat langsung situs arkeologi yang megah, yang sebagian besar berada di bawah permukaan tanah. Setelah itu, manfaatkan waktu untuk berjalan santai di tepi sawah Selomartani. Kalurahan ini menawarkan perpaduan yang pas antara keagungan sejarah dan ketenangan alam agraris.