Sidoarum, sebuah kalurahan di Kecamatan Godean, Sleman, memiliki posisi yang sangat penting sebagai kawasan penyangga (urban fringe) Kota Yogyakarta. Terletak di sebelah barat daya, Sidoarum mengalami perkembangan ekonomi yang pesat, namun juga harus menghadapi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non-pertanian. Kalurahan ini kini fokus pada pengembangan wisata budaya dan lingkungan yang berkelanjutan.
Desa Rintisan Budaya: Sidoarum dan Bedhol Projo
Sidoarum telah dikukuhkan sebagai Desa Rintisan Budaya. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal.
- Pengukuhan Budaya: Pengukuhan ini menjadi kebanggaan bagi warga, yang didorong untuk mengembangkan potensi yang ada.
- Kirab Budaya: Sidoarum rutin menggelar acara budaya seperti Bedhol Projo (perpindahan kantor/simbolis hari jadi) yang melibatkan kirab dan pertunjukan seni, merayakan sejarah berdirinya kalurahan.
Desa Wisata Sidoakur: Budaya dan Lingkungan
Sidoarum adalah rumah bagi Desa Wisata Sidoakur. Desa ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui potensi budaya dan lingkungan.
- Ekowisata: Sidoakur aktif dalam program penghijauan, Sistem Penyimpanan Air Hujan (SPAH), dan pengembangan perikanan/pertanian yang berkelanjutan. Faktanya, semangat gotong royong menjadi kekuatan utama desa wisata ini.
- Atraksi: Desa ini menawarkan wisata kesenian dan budaya yang otentik, menjadi destinasi yang layak dikunjungi bagi sobat jalan-jalan yang mencari suasana desa yang terjaga.
Kuliner Nongkrong 24 Jam dan Sambal Belut
Sidoarum, yang terletak di Jalan Godean KM 6,5, memiliki spot kuliner yang melayani kaum muda dan pekerja.
- Celoteh Coffee Shop: Kedai kopi ini menawarkan suasana cozy dan buka 24 jam. Tempat ini ideal untuk bekerja dengan Wi-Fi kencang atau nongkrong santai.
- Menu Andalan: Salah satu menu andalan di Celoteh adalah Sambal Belut. Saya merasa, kuliner belut ini menjadi ciri khas Sleman Barat (Godean).
- Kampung Nglarang: Di sini terdapat wisata kampung yang menawarkan petualangan (rafting) dan kuliner rumahan (bakso, soto, sate jamur) di gazebo yang nyaman.
Dinamika Urban Fringe dan Geologi
Secara geografis, Sidoarum memiliki topografi datar, namun dilalui oleh Sungai Kontheng dan Sungai Bedog yang berhulu di Merapi.
- Perubahan Lahan: Sidoarum mengalami perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non-pertanian akibat kenaikan harga tanah dan alih profesi petani menjadi buruh. Meskipun demikian, Sidoarum tetap diupayakan untuk mempertahankan identitas agrarisnya.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mencoba Sambal Belut di Celoteh Coffee Shop. Lalu, nikmati healing di Kampung Nglarang atau kunjungi Desa Wisata Sidoakur untuk melihat langsung upaya pelestarian budaya dan lingkungan di tengah tekanan urbanisasi.